🏆 Platform Live Streaming Olahraga #1 di Indonesia

🔥 HD Quality • 📱 Mobile Friendly • ⚡ Zero Lag • 🌍 24/7 Support

0
Live Sekarang
0
Penonton Online
🔥 HOT:
⚽ Manchester United vs Liverpool - 22:00 WIB 🏀 Lakers vs Warriors - 09:00 WIB ⚽ Real Madrid vs Barcelona - 02:00 WIB 🏀 Celtics vs Heat - 08:30 WIB ⚽ Bayern Munich vs Dortmund - 00:30 WIB

“Saya bukan orang jahat” – Byran Coquard minta maaf setelah insiden Jasper Philipsen di Tour de France, tetap didenda dan diberi kartu kuning

📝 Penulis: LiveSportLangsung 📅 Waktu Terbit: 09 Jul 2025 🏷️ Kategori: Prediksi

## “Saya Bukan Orang Jahat”: Bryan Coquard Minta Maaf Usai Insiden Kontroversial di Tour de France**Moulins, Prancis** – Bryan Coquard, sprinter tim Cofidis, masih diliputi emosi setelah insiden kontroversial yang menimpanya pada etape 11 Tour de France 2023.

Insiden tersebut, yang secara tak sengaja menyeret pemegang jersey hijau, Jasper Philipsen, hingga terpaksa mengakhiri balapannya, meninggalkan luka mendalam bagi Coquard.

“Saya bukan orang jahat,” ucap Coquard dengan suara bergetar dalam wawancara eksklusif usai etape.

“Saya benar-benar menyesal.

Ini adalah mimpi buruk bagi saya.

Saya sangat menghormati Jasper dan tidak pernah berniat mencelakainya.

“Insiden terjadi di kilometer-kilometer terakhir etape yang berlangsung cepat dan menegangkan.

Dalam perebutan posisi menjelang sprint, Coquard, yang berusaha memaksimalkan peluangnya, tak sengaja bersenggolan dengan Philipsen.

Kontak tersebut cukup untuk membuat Philipsen kehilangan keseimbangan dan terjatuh dengan keras.

Meskipun Coquard dengan tulus meminta maaf dan mengakui kesalahannya, dewan juri Tour de France tetap menjatuhkan hukuman berupa denda dan kartu kuning.

Keputusan ini, meski sesuai aturan, memicu perdebatan sengit di kalangan penggemar dan pengamat balap sepeda.

**Analisis Mendalam dan Sudut Pandang Pribadi:**Perlu diakui, insiden ini terjadi dalam kondisi balapan yang sangat intens.

Sprint di etape datar seperti ini selalu penuh risiko, dengan pembalap berebut posisi dalam kecepatan tinggi.

Dalam situasi seperti itu, kontak fisik adalah hal yang tak terhindarkan.

Namun, yang membuat insiden ini berbeda adalah dampaknya.

Jatuhnya Philipsen, yang berpotensi mengancam peluangnya untuk memenangkan jersey hijau, adalah pukulan telak bagi tim Alpecin-Deceuninck.

Saya pribadi percaya bahwa hukuman yang dijatuhkan kepada Coquard cukup adil.

Kartu kuning adalah pengingat bahwa ia harus lebih berhati-hati di etape-etape selanjutnya.

Denda, meskipun tidak signifikan secara finansial, adalah bentuk pertanggungjawaban atas tindakannya.

Namun, saya juga merasa simpati terhadap Coquard.

Ia tampak benar-benar menyesal dan tidak ada indikasi bahwa ia sengaja mencelakai Philipsen.

Dalam dunia balap sepeda yang kompetitif, kesalahan seperti ini bisa terjadi pada siapa saja.

**Statistik Terperinci dan Dampak:*** **Bryan Coquard:** Sebelum insiden, Coquard menunjukkan performa yang solid di Tour de France, dengan beberapa kali menempati posisi 10 besar di etape sprint.

* **Jasper Philipsen:** Philipsen adalah salah satu sprinter terbaik di dunia, dengan beberapa kemenangan etape di Tour de France tahun ini.

Kehilangan Philipsen adalah kerugian besar bagi tim Alpecin-Deceuninck.

"Saya bukan orang jahat" – Byran Coquard minta maaf setelah insiden Jasper Philipsen di Tour de France, tetap didenda dan diberi kartu kuning

* **Hukuman:** Denda dan kartu kuning bagi Coquard.

**Ulasan Eksklusif:**Beberapa sumber terpercaya di dalam tim Cofidis mengungkapkan bahwa Coquard sangat terpukul dengan insiden ini.

Ia merasa bertanggung jawab atas jatuhnya Philipsen dan berusaha untuk menghubungi pembalap Belgia tersebut secara pribadi untuk meminta maaf.

**Kesimpulan:**Insiden antara Bryan Coquard dan Jasper Philipsen adalah pengingat bahwa balap sepeda adalah olahraga yang berbahaya dan penuh risiko.

Meskipun Coquard telah meminta maaf dan dihukum, dampak dari insiden ini akan terus terasa hingga akhir Tour de France.

Semoga insiden ini menjadi pelajaran bagi seluruh pembalap untuk lebih berhati-hati dan saling menghormati di lintasan.