## Mimpi dan Kekecewaan: Membedah Daftar All-Star MLB 2025 dan Para Bintang yang TerlupakanDaftar pemain untuk MLB All-Star Game 2025 resmi diumumkan, dan seperti biasanya, pengumuman ini disambut dengan sorak sorai kemenangan dan desahan kekecewaan.
Sorak sorai bagi mereka yang berhasil membuktikan diri, memvalidasi kerja keras dan dedikasi mereka sepanjang musim.
Kekecewaan bagi mereka yang, meski tampil gemilang, harus menelan pil pahit karena terlewatkan kesempatan emas untuk bersinar di panggung All-Star.
Daftar nama-nama besar seperti Aaron Judge, Shohei Ohtani (yang entah di posisi apa akan bermain tahun depan!
), dan Ronald Acua Jr.
praktis sudah diprediksi.
Mereka adalah mesin penggerak tim mereka masing-masing dan kehadirannya di All-Star Game adalah konsekuensi logis dari dominasi mereka.
Namun, di balik nama-nama familiar, selalu ada cerita tentang bintang-bintang yang bersinar terang namun terlewatkan.
Salah satu nama yang paling mencolok dalam daftar “snubs” (pemain yang terlewatkan) adalah Juan Soto.
Bayangkan saja, seorang pemain sekelas Soto, dengan kemampuan memukul yang fenomenal dan disiplin di plate yang jarang tertandingi, harus gigit jari karena tak terpilih.
Statistiknya musim ini, dengan rata-rata pukulan di atas .
300, puluhan home run, dan OBP yang mengesankan, seharusnya sudah cukup untuk menjamin tempatnya.
Pertanyaannya, mengapa Soto terlewatkan?
Apakah ini karena persaingan yang ketat di antara outfielders di liga?
Atau apakah performa timnya yang kurang memuaskan mempengaruhi persepsi publik?
Mungkin juga ada faktor lain yang berperan, seperti popularitas pemain lain atau bahkan bias geografis dalam pemilihan.
Terlepas dari alasannya, absennya Soto dari daftar All-Star adalah kerugian bagi para penggemar.
Dia adalah pemain yang menghibur, dengan bakat yang luar biasa dan kepribadian yang karismatik.
Melihatnya beraksi di panggung All-Star akan menjadi tontonan yang memukau.
Selain Soto, ada beberapa nama lain yang juga pantas untuk diperdebatkan.
Sejumlah pitcher dengan ERA rendah dan jumlah strikeout yang tinggi, beberapa infielder dengan kemampuan bertahan yang solid dan pukulan yang konsisten, semuanya memiliki alasan kuat untuk merasa kecewa.
Proses pemilihan All-Star memang tidak sempurna.
Ini adalah gabungan antara suara penggemar, pilihan pemain, dan pilihan manajer, yang semuanya memiliki bias dan preferensi masing-masing.
Namun, yang terpenting adalah kita mengakui dan menghargai bakat-bakat luar biasa yang ada di liga ini, baik yang berhasil terpilih maupun yang tidak.
All-Star Game hanyalah satu pertandingan, satu akhir pekan perayaan.
Karier seorang pemain tidak ditentukan oleh apakah mereka terpilih atau tidak.
Bagi Juan Soto dan para pemain yang terlewatkan lainnya, ini adalah kesempatan untuk membuktikan diri lebih jauh, untuk terus bekerja keras dan menunjukkan kepada dunia apa yang mereka mampu.
Mungkin tahun depan, mereka akan menjadi bintang yang bersinar di panggung All-Star.